Rabu, 14 Desember 2011

Sadarkah Kita, Berapa banyak lagi Pulau yang dikuasai negara lain?

Negara Indonesia terdiri dari deretan pulau – pulau yang berjejer dari Sabang sampai Merauke. Kepulauan yang damai, seperti pulau Jawa yang kita tempatin sekarang. Tetapi itu semua tidak lepas dari usaha para pejuang Indonesia yang berusah menyatukan wilayah – wilayah Indonesia yang dulu sempat terpecah karena penjajahan. Oleh sebab itu, tidak akan terjadi lagi pemisahan wilayah, baik di wilayah daratan dan wilayah perairan di Indonesia. Tidak hanya pulau – pulau dari Sabang sampai Merauke, bahkan Indonesia memiliki keindahan alam dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah baik di wilayah perairan maupun di wilayah darataan. Hal tersebut adalah kenikmatan yang sangat besar untuk disyukuri oleh masyarakat Indonesia, seperti yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-3; “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur,supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Kita sebagai warga Indonesia harus tetap mempertahankan keutuhannya dan persatuan antar warga.
Negara Indonesia juga sebagai negara sasaran turis manca negara untuk berwiasata. Banyak turis manca negara yang tertarik untuk berwisata ke wilayah Indonesia. Pada kenyataanya, seperti yang kita ketahui sekarang ini di daerah Jakarta saja, sering kali kita jumpai turis – turis yang lalu lalang, entah hanya sekedar jalan – jalan atau untuk bekerja. Dan di daerah lain yang terkenal di keindahan lautnya, keanekaragaman yang ada di dalamnya dan menjadi sasaran para turis adalah Kepulaan Raja Ampat yang terletak di Papua. Di Kepulauan tersebut telah dikelola oleh bangsa asing yaitu bangsa Perancis yang telah memiliki beberapa villa disana dan tempat kunjung di kepulauan tersebut relatif mahal hingga mencapai USD. 5000. Berbeda dengan Pulau Bali biaya yang dikeluarkan relatif murah sehingga banyak sekali wisatawan domestik maupun manca negara yang memenuhi daerah wisata. Hal tersebut, membuat Pulau Bali menajdi kurang indah, karena sebagian dari pengunjung yang tidak menjaga kebersihan sehingga daerah wisata menjadi terlihat kotor. Berbeda dengan Kepulauan Raja Ampat harga yang mahal untuk menjaga keunikan dan keindahan Kepulauan Raja Ampat agar tidak terlalu ramai dan tetap indah sepeti di Bali. Bagi Pemerintahan Indonesia dengan banyaknya turis yang berkunjung, membuat pemasukan devisa mata uang asing semakin meningkat.
Tetapi kita tidak boleh  terus terlena, dengan pendapatan devisa yang banyak, kita tetap harus ingat Indonesia adalah wilayah kita bukan wilayah negara asing, kita sebagai penduduk asli negara Indoesia jangan sampai di kuasai oleh bangsa asing. Seperti halnya: masalah Indonesia yang terjadi pada Pulau Galang Baru di Provinsi Riau. “ Beberapa tahun lalu Pulau Galang Baru di Provinsi Riau Kepulauan yang berbatasan langsung dengan Singapura, dipenuhi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari negara tetangga.” (Kompas, 23 February 2009). Tidak hanya itu , bahkan “Pulau Macaroni, di kawasan Kepulauan Mentawai Sumatera Barat juga sedang ditawarkan untuk dijual. [Lihat iklanya di http://www.privateislandsonline.com/indonesia.htm].   (Lintas Berita , 2009). Tanpa kita ketahui pemerintah daerah sekitar Pulau tersebut seenaknya sendiri mengambil keuntungan tanpa meminta pendapat dengan masyrakat sekitar. Maka sebab itu untuk mempertahankan kehidupan dan eksistensi Indonesia, masyarakat Indonesia perlu memahami konsep Geopoltik Indonesia, agar proses pembangunan nasional tidak di salahgunakan, dan pembangunan tersebut berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sendiri.
Geopolitik diartikan sebagai “Ilmu penyelenggaraan negara yang kebijaksanaanya dikaitkan dengan masalah – masalah geografi dan di pengaruhi oleh filsafat yang dianut, social budaya yang berkembang dan sejarah yang dialami suatu bangsa.”(Sedarnawati Yasni, 2010 : 271). Di dalam geopolitik tersebut dimaknai sebagai kebijakan yang dikaitkan mengenai masalah – masalah yang berkaitan dengan geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa, seperti masalah yang melanda Indonesia yang telah disebutkan seperti diatas. Konsep Geopolitik Indonesia mengacu pada filsafah dan Ideologi Pancasila yang disebut dengan wawasan nusantara.
Wawasan Nusantara itu sendiri merupakan “cara pandang bangsa Indonesia merupakan inti dasar budaya bangsa indonesia merupakan inti dasar budaya bangsa Indonesia yang dilandasi oleh falsafah dan Ideologi Pancasila serta kondisi, posisi dan potensi Geografis wilayah Indonesia”(Yasni 2010 : 267). Jadi, Wawasan wilayah Indonesia itu dapat di katakan ‘satu tim’ yaitu hanya terdiri dari satu wilayah yaitu Wilayah Indonesia, yang meliputi tanah (daratan), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh dan menyeluruh. Sabagai bangsa Indonesia kita juga harus menjaga dan melestarikan keindahan negara Indonesia agar tidak punah atau dimanfaatkan oleh bangsa lain.
Dan di dalam suatu negara itu juga sudah diatu mengenai batasan – batasan wilayah seperti Wilayah Perairan Indonesia, Batasa Daratan Indonesia, dan Batas Zone Ekonomi Eksklusif(ZEE) negara Indonesia. Pada permasalahan Pulau Galang Baru Provinsi Riau, yang terjadi pembuangan limbah berbahaya atau disebut limbah B3(Bahan Berbahaya dan Beracun) yang berasal dari negara Singapora, itu sudah termasuk pelanggaran batasan wilayah daratan. Negara Singapora seenaknya sendiri membuang limbah ke negara tetangga, sehingga memberikan dampak negatif pada penduduk sekitar dikarenakan limbah B3 tersebut berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Kemasan limbah yang berada dalam karung itu bisa rusak dan dapat berakibat limbah merembes dan meresap kemana-mana. Sedangkan pihak negara Singapora sendiri, tidak mau bertanggung jawab terhadap limbah tersebut. Seharusnya pemerintahan Indonesia menyadari dan menindak lanjuti permasalahan pembuangan limbah B3 agar tidak merugikan warga Indonesia. Selain itu pihak pemerintah menegaskan kepada pihak Singapora mengenai batasan – batasan wilayah daratan antara Indonesia dan Singapura. Sebagai warga indosnesia kita juga segera melaporkan kepada pemerintah pusat, karena tanpa ada keluhan dari warga sekitar, pemerintah pusat tidak mengetahui keadannya secara langsung.
Pemerintah Daerah di kawasan Kepulauan Mentawai Sumatera, Pulau Macaroni tidak boleh dijual ke negara lain, Karena Pulau Macaroni tersebut merupakan bagian dari Negara Indonesia yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan bahwa “bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat“. Dengan adanya berbagai kasus yang menimpa bangsa indonesa di beberapa perbatasan semakin menyadarkan kita untuk  memahami kondisi geografis Indonesia, sehingga tetap menjadi ruang hidup yang menjadikan masyarakat Indonesia yang aman, damai dan sejahtera. Pemerintah Indonesia menegasakan kepada pemerintah daerah dilarang menjual pulau kepada pihak asing demi kepentingan perseorangan karena melanggar pasal 33 ayat 3, menangkap pihak – pihak yang bertindak kriminal dan melaporkan pihak negara asing yang mengklaim wilayah Indonesia ke PBB. Sebagai warga indonesia kesadaran akan kesatuan wilayah itu penting, dan bagi para nelayan tidak larut dengan keinginan pihak asing serta waspada terhadap kepentingan asing.


Referensi :
Kompas,  ( 23 February 2009 ). Asyiknya Menjual Tanah Air...  [online] . Available at : http://umum.kompasiana.com/2009/02/23/menjual-tanah-air-orike-18/ . [Accessed date: 12/12/2011]
Lintas Berita, (2009). Inilah daftar Pulau – Pulau di Indonesia yang telah terjual  [online] . Available at : http://www.lintasberita.com/Dunia/Berita-Dunia/Inilah-Daftar-Pulau-pulau-di-Indonesia-yang-sudah-terjual . [Accessed date: 13/12/2011]
Sedarnawati Yasni, (2010 : 271). Citizenship. “Geopolitik diartikan sebagai …” .Jakarta. Medi Aksara
Yasni, S. (2010 : 269). Citizenship. Wawasan Nusantara itu sendiri merupakan… .Jakarta. Medi Aksara
Private Island Online  (2011), Macaroni's Island Resort [online] . Available at : http://www.privateislandsonline.com/macaronis-island-resort.htm . [Accessed date: 13/12/2011]

Baca Selengkapnya .. - Sadarkah Kita, Berapa banyak lagi Pulau yang dikuasai negara lain?

Rabu, 02 November 2011

Globalisasi Mengancam Bangsa, Mengapa?


Topik : Bela Negara
Semakin bertambahnya tahun, bertambah keriputnya dunia ini , globalisasi semakin merajale. Seperti halnya di negara kita Indonesia dan juga negara – negara berkembang lainnya. Bukti tersebut dapat dilihat dari kenyataan sekarang. Bertambah canggihnya teknologi membawa dampak yang besar bagi kemajuan suatu bangsa.  Misalnya, pada bangsa negara kita Indonesia, bangsa Indonesia dapat dikatakan maju dibandingkan bangsa Afrika. Tetapi bangsa kita juga dapat dikatakan tertinggal dibandingkan negara Jepang. Mengapa?  Karena kebanyakan dari penduduk bangsa Indonesia tidak sadar akan kondisi negaranya sendiri. Sama seperti halnya kebanyakan dari warga tidak peduli apa yang terjadi sekarang di Indonesia. Adakah pikiran yang tersirat, untuk memajukan negara kita sendiri yang bukan hanya melihat atau terpengaruh dengan kondisi negara lain. 


Pada masa era globalisasi dan regionalis sekarang ini, kita seharusnya sadar, apabila kita hanya bertahan pada posisi sekarang yang hanya melihat kemajuan negara lain tanpa sadar akan negara kita sendiri, kemungkinan datangnya pesaing – pesaing dari luar negeri yang akan memberikan dampak negative terhadap seluruh aspek kehiduoan bangsa kita, yang ujungnya pada aspek persatuan dan kesatuan bangsa. Pengaruh arus globalisasi tersebut memberikan dampak yang sulit untuk dicegah, dan memerlukan adanya perhatian yang lebih besar, untuk mengatasi berbagai tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang kemungkinan terjadi. Serta bagaimana strategi yang dipersiapkan untuk mewaspadai kemungkinan tersebut.

Terutama seperti saat ini, dari waktu kewaktu pikiran yang dimiliki seseorang berbeda – beda, karena perbedaan tersebut lah dapat memicu suatu permasalahan yang awalnya sepele tetapi dapat menimbulkan perpecahan. Seperti halnya terjadinya tauran antar pelajar sekolah A dan sekolah B yang dipicu kerena perbedaan pendapat antara sekolah A dan sekolah B yang mengakibatkan siswa tersebut luka – luka. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pada masa sekarang sulitnya untuk mempertahankan suatu persatuan dan kesatuan bangsa itu , berbeda pada zaman dahulu semangat untuk saling menjaga antar sesama bangsa sangatlah tinggi, kepercayaan yang dimiliki sesama satu bangsa lebih besar dari pada kepercayaan mereka terhadap orang bangsa lain. Menurut pendapat saya, karena bangsa Indonesia sendirilah yang lebih tau seluk beluk negara Indonesia termasuk sifat satu sama lainatau sama halnya jika kita bandingkan kita lebih mengenal sifat teman kita sendiri di banding orang lain. Maka dari itulah kesadaran akan bangsa dan kepercayaan satu sama lain itu penting dalam suatu bela negara terhadap bangsa Indonesia.

Bela negara adalah “tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara” (Yasni, 2010 : 65) . Perwujudan bela negara pada bengsa Indonesia diungkapkan dengan cara, cinta tanah air Indonesia, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dan meyakini pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Apabila timbul adanya kesadaran akan berbangsa yang mempunyai satu tujuan yaitu memajukan Indonesia dapat mempersatukan bangsa kita. Kesadaran Berbangsa merupakan “sikap dan tingkah laku yang harus sesuai dengan cita – cita dan tujuan hidup bangsanya” (Sedarnawati Yasni, 2010 :68) . Kesadaran dalam berbangsa dapat diwujudkan dalam perihal memnumbuhkan rasa patriotisme yang memiliki rasa tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia dengan cara mewaspadai gangguan – gangguan dari dalam negeri atuapun luar negeri karena pengaruh globalisaisi. Globalisasi dikatakan mengancam suatu bangsa dikarenakan banyaknya pengaruh – pengaruh dari negara asing yang dengan mudah masuk ke Indonesia.

Seperti halnya, Indonesia yang terdiri dari beribu – ribu pulau dan lautan yang terletak pada posisi silang, dengan terjadinya globalisasi  membuat Indonesia dapat dengan mudah mendapatkan pengaruh – pengaruh positif ataupun negative dari luar negeri, juga dengan adanya pulau – pulau yang dimiliki Indonesia yang terpencil semakin mempertinggi kerawananya. Adanya negara asing yang melakukan subversi untuk kepentingan nasionalnya. Ditinjau dari hal tersebut jika suatu kawasan cenderung ditanami modal baik dari negara asing ataupun dari domestic tetapi kawasan lain tidak, dapat menyebabkan ketidakmerataan antara kawasan satu dengan kawasan yang lain, memungkinkan terjadinya pencurian oleh pihak – pihak lain dari luar domestik misalkan terjadinya pencurian ikan oleh nelayan – nelayan asing di kawasan perairan indonesia, misalnya laut di Indonesia sangat luas sehingga sulit untuk pengawasan dan  pengamanannya.


Sebaliknya globalisasi dan regionalisasi akan sangat mudah menggoyah persatuan dan kesatuan bangsa kita, jika masyrakat Indonesia sendiri tetap lemah dan tidak peduli terhadap satu sama lain. Menurut saya, hal tersebut ditinjau dari besarnya jumlah penduduk yang memadati wilayah negara kita, yang memiliki kenekaragaman masing – masing dapat dengan mudah di adu domba oleh negara asing melalui subversi dan infiltrasi asing. Dan juga pada wilayah negara Indonesia yang memiliki kekayaan  alam sangat melimpah, apabila tidak diolah dengan kekuatan sendiri karena kekurangan dana dan teknologi dapat menyebabkan bangsa – bangsa lain untuk berusaha memanfaatkan situasi tersebut sehingga timbul penyelewengan – penyelewengan di bidang usaha dan terjadinya kolusi yang kurang menguntungkan. Dikhawatirkan lagi kekayaan alam tersebut akan terkuras ke luar negeri tanpa dapat sepenuhnya meningkatkan mutu bangsa Indonesia sendiri.

Untuk mengatasi kekahawatiran tersebut kita sebagai warga negara Indonesia berusaha  menjaga nama baik negara kita, rela berkorban udengan sepenuh jiwa raga untuk melindungi negara kita serta menumbuhkan rasa berjiwa besar untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa, yaitu dari setiap ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri agar tidak terpecahnya kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Berperilaku sesuai dengan landasan dasar negara kita Pancasila yang memiliki filsafah – filsafah dan ideologi bangsa Indonesia. Dalam kenyataan nyata kita dapat melihat bukti bela negara kepada Indonsia,seperti hal yang dilakukan oleh para TNI dan Polisi Indonesia yang melindungi negara kita dari serangan negara lain seperti gambar di bawah ini ( Gambar TNI ).

Untuk pemerintah Indonesia diupayakan untuk melakukan pemantauan yang berkelanjutan terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat yang menimbulkan dampak positif dan negatif globalisasi. Peranan pemerintah dalam hal ini meningkatkan kesenjangan – kesenjangan untuk mendukung pemantauan tersebut. Meningkatkan kulaitas moral, etos kerja, displin bangsa dan kerukunan beragama agara tetap mampu bersaing di dunia global namun sesuai kebutuhan skala nasional.  Ikut serta mambantu aparat untuk menjaga ketertiban masyarakat agar tidak menimbulkan kerusuhan dan kemacetan lalulintas. Dan sebagai pelajar bentuk bela negara diwujudkan setiap kita belajar sungguh – sungguh demi bangsa kita, ikut menjaga lingkungan dan nama baik sekolahnya, dan megerjakan PR atau tugas yang diberikan pada masa sekolah. Kita juga harus melindungi dan menghormati kehormatan dan keselamatan bangsa Indonesia. Dan cinta dan saling menghargai terhadap sesama bangsa Indonesia.

Reference:
Edukasi.net. (2011). Gambar TNI Bela Negara [online]. Available at: http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/PKN/Bela.Negara/images/image10.jpg .  [Accessed date: 25/10/2011]
Yasni, S. (2010 : 65) Citizenship. “Bela negara adalah … “ .Jakarta : Media Aksara.
Sedarnawati Yasni ( 2010 :68) Ctizienship. “Kesadaran Berbangsa dan Bernegara merupakan …” . Jakarta : Media Aksara

Baca Selengkapnya .. - Globalisasi Mengancam Bangsa, Mengapa?

Reog Ponorogo Dicuri, Salah Siapa ?


TOPIK :  Identitas Nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara kita merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari dari 13.466 pulau, yaitu dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau – pulau, berbagai suku bangsa, bahasa dan agama tetapi tetap satu bangsa (Wordpress.com, 2010). Dengan semboyan Nasional kita Bhineka Tunggal Ika . Di negara kita, Indonesia terdiri dari 33 provinsi daan setiap provinsi memiliki kebudayaan atau kesenian daerah yang mencerminkan kas provinsi masing – masing. Seperti halnya kesenian khas Jawa Timur, Tari Reog Ponorogo.
Reog Ponorogo juga merupakan kebudayaan negara kita yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah apalagi dijaman era globalisasi sekarang yang semuanya serba modern. Menurut saya Reog Ponorogo adalah ciri kas dari masyarakat Ponorogo dan juga identik dengan negara kita karena pada barongan (atau dapat disebut topeng reog) yang diatasnya menempel kepala harimau,yang terbuat dari kerangka kayu, bambu dan rotan yang diselimuti kulit harimau gembong. Rotan tersebut digunakan untuk tempat menata bulu merak. Bulu burung Merak itulah yang juga identik dengan Indonesia karena hewan yang berasal dari daerah Papua. Tidak hanya itu Reog Ponorogo bagi masyarakat Ponorogo sebagai simbol daerah Ponorogo yang berhubungan dengan sejarah dan kepeimilikan Reog tersebut. Oleh karena itu, Reog merupakan kesenian tradisional masyarakat  Ponorogo , Jawa Timur.
Berita mengejutkan pada bulan November tahun 2007, Surat Kabar Indonesia, memberitakan bahwa “Reog Ponorogo diklaim sebagai warisan budaya negeri Malaysia.” (Harian Online Kabar Indonesia, 2007). Negara Malaysia tidak hanya mengakui Reog Ponorogo saja, melainkan kasus penjiplakan lagu Rasa Sayange berasal dari Daerah Maluku, dan penjiplakan Tarian Pendet yang berasa dari Bali, Indonesia. Dinas Pariwisata dan Seni Budya Pemkab Ponorogo (Harian Online Kabar Indonesia,2007) mengungkapkan bahwa “gambar barongan pada website Kementrian, Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Negeri Jiran Malaysia ternyata terdapat banyak kesamaan dan barongan itu buatan asli Pak Molok, perajin Reog di Ponorogo”. Banyak kasus yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia sejak terjadi perebutan pulau Sipadan dan Ligitan yang sudah terlepas dari kepulauan Indonesia. Bagaimana perasaan anda yang merupakan warga negara Indonesia mendengar berita tersebut? Saya yang hanya seorang pelajar Indonesia , mendengar budaya – budaya kita dicuri atau diklaim oleh Malaysia, lebih khususnya Tari Reog Ponorogo, merasa tidak terima karena itu merupakan suatu nilai budaya negara kita.
Nilai budaya pada suatu negara atau bangsa merupakan Identitas Nasional dari bangsa tersebut yang membedakan dengan bangsa – bangsa lain. Identitas berupa “ Menunjukkan sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri, golongan, kelompok, komunitas, atau negara sendiri, sedangkan kata Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok yang lebih besar , yang diikat oleh kesamaan fisik. “ (Yasni, 2010 : 29) . Identitas Nasional telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional, sebagaimana telah dirumuskan oleh para pendiri negara dalam Pembukaan UUD 1945 yang intinya memajukan kebudayaan Indonesia. Unsur – unsur pembentuk identitas nasional itu terdiri dari suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa. Salah satu yang berkaitan kasus ini adalah unsur kebudayaan. Maka secara konstusional pengembangan kebudayaan untuk membina dan mengembangkan identitas nasional telah diberi dasar dan arahan.
Menurut saya kebudayaan Indonesia berubah drastis sejak keruntuhan Orde Baru pada masa pemeritahan Presiden Soeharto. Pada zaman Orde Baru dahulu, partai politik di tingkat daerah Ponorogo menggunakan Reog sebagai alat politik untuk memperoleh dukungan masyarakat Ponorogo , misalnya pada Partai Demokrat Indonesia (PDI) pada decade 70-an yang menggerakkan dukungan massa dengan menyuguhkan tarian Reog Ponorogo. Namun hal tersebut berbeda dengan era globalisasi pada zaman sekarang, saat ini nilai kebudayaan banyak dipengaruhi dari berbagai lembaga, termasuk sistem pendidikan, agama, keluarga dan lain – lain sehingga dapat mempengaruhi identitas budaya yang selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahun secara terus menerus. Kenyataanya sekarang, pengaruh globalisasi sangatlah tinggi. Misalnya : Kebudayaan negara Korea yang masuk di Indonesa, yaitu model berpakaian, tarian modern ala korea, lagu – lagu korea dan banyak hal lain. Sangat disayangkan banyak juga para pelajar yang bangga dengan kebudayaan asing daripada budayanya sendiri. Saya sebagai warga negara Indonesia, saya bangga memiliki suatu budaya apalagi saya berasal dari Jawa Timur.
Nilai budaya tersebut bukanlah barang jadi yang sudah selesai, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus – menerus berkembang karena hasrat kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Hal tersebut telah diwujudkan oleh masyarakat ponorogo untuk bersemangat dalam menciptkan identitas budaya yang berupa tari tradisional Reog Ponorogo yang sudah terkenal sejak zaman orde baru dahulu. Tetapi identitas Budaya tersebut diakui oleh Negara Malaysia, padahal kesenian Reog Ponorogo sudah memilik hak cipta milik Kabupaten Ponorogo yang tercatat dengan nomor 026377 tanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh Menteri Hukum dan PerUndang – Undangan. Masyarakat Ponorogo sendiri marah akan tindakan Malaysia tersebut, mereka menginginkan Reog Ponorogo  tari tradisional dari Ponorogo bukan asli Malaysia yang disebut seni barong. Malaysia mengakui bahawa perbedaan kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia tipis sehingga  banyak sebagian masyarakat dari bangsa Melayu, Cina bahkan Melayu. Malaysia memberikan apresiasi terhadap karya seni sangatlah tinggihingga karya tersebut di hormati oleh warga Malaysia. Usaha pemerintah yang telah dilakukan yaitu mengirimkan surat protes kepada Malaysia yang intinya Indonesia tidak masalah jika Tari Reog Ponorogo ditarikan oleh seniman Malaysia tetapi hendaknya kemudian tidak mengakui Reog Ponorogo berasal dari Malaysia.
Dalam timbulnya masalah tersebut seharunya pemerintah sadar akan kurangnya kepedulian pemerintah terhadap seniman – seniman Indonesia yang telah menghasilkan karya seninya di Indonesia, sebelum para senima – seniman tersebut banyak ke kabur ke negara – negara yang berkembang atau dipatenkan negara lain seperti Reog Ponorogo. Pemerintah juga dapat mengembalikan kembali karya Indonesia yang telah dicuri bangsa lain, seperti Malaysia. Dan membantu para seniman – seniman daerah dalam memberikan hak cipta suatu kesenian tersebut baik hak cipta daerah maupun nasional agar tidak terulang kasus seperti ini lagi.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus bangga dengan produk sendiri yang ada di negara kita, seperti kita bangga terhadap kesenian Tari Reog Ponorogo, ikut menjaga dan melestarikanya agar kebudayaan asli tersebut tidak dicuri oleh negara lain. Dengan cara mempromosikanya dalam suatu acara di setiap daerah Jawa Timur, misalnya untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Menampilkan Reog Ponorogo dan budaya tradisional lainya pada pekan seni tingkat provinsi, agar masyarakat Indonesia mulai dari orang tua dan remaja tahu keanekaragaman budaya di Indonesia. Kita juga harus bisa melawan kesewenangan orang lain yang berusaha merebut kekayaan warisan budaya yang kita miliki.
Reference:
Wordpress.com. (2010). “Indonesia adalah negara kepulaun terbesar di dunia yang ...” [online]. Available at: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia . [Accessed date: 20/10/2011]
Harian Online Kabar Indonesia (2007). Barongan Malaysia Hasil Jiplakan Reog Ponorogo.  [online] . Available at : http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20071124004938 . [Accessed date: 20/10/2011]
Yasni, S. (2010 : 29). Citizenship. “Identitas Nasional adalah …” .Jakarta. Medi Aksara

Baca Selengkapnya .. - Reog Ponorogo Dicuri, Salah Siapa ?

Template by:

Free Blog Templates